Makanan
rendah gizi atau “junk food” adalah istilah yang mendeskripsikan makanan yang
tidak sehat atau memiliki sedikit kandungan nutrisi. Makanan nirnutrisi
mengandung jumlah lemak yang besar. Makanan jenis ini tentu sangat tidak baik
buat kesehatan tubuh kita, selain memberatkan bagi kerja organ juga akan banyak
menimbulkan masalah kesehatan dikemudian hari. Lalu seperti apakah yang disebut
makanan junk food ini?
Menurut
WHO setidaknya ada sepuluh macam makanan yang termasuk dalam kategori junk
food, yaitu sebagai berikut :
Makanan
Kalengan
Makanan
dalam kaleng baik itu buah atau daging, kandungan gizinya sudah banyak yang
rusak. Terjadi perubahan sifat terhadap kandungan proteinnya hingga
penyerapannya terlambat. Hamper keseluruhan kandungan vitaminnya mengalami
penurunan, baik kualitas maupun kuantitas dari bahan asalnya. Tidak hanya itu,
pada buah kalengan terdapat kalori yang tinggi dan dapat menyebabkan obesitas. Selanjutnya,
kandungan gulanya yang tinggi dapat meningkatkan kadar gula darah sehingga
memberatkan beban pancreas.
Mie Instan
Mie
yang diciptakan oleh Momofuku Ando pada tahun 1958 ini bisa dikatakan sebagai
salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia, harganya yang terjangkau,
rasanya yang enak, selain itu cepat dan mudah untuk mengolahnya. Akan tetapi,
kandungan di dalam mie instan dapat membahayakan tubuh, seperti banyaknya
natrium karbonat yang bisa mencapai 30-40%. Selain itu, bumbunya yang
mengandung MSG yang berlebihan, minyak sayurnya, solid ingredient, juga kecap
dan sambalnya. Mengonsumsi mie instan secara berlebihan dapat meningkatkan
risiko terkena kanker.
Makanan Gorengan
Makanan
yang digoreng atau proses pemasakan dengan suhu yang tinggi dapat merangsang
terbentuknya senyawa karsinogenik yang dapat menjadik pemicu kanker, yaitu
akrilamida. Bahkan, dalam dosis tertentu, akrilamida juga beracun bagi saraf
manusia. Selain itu, gorengan yang mengandung lemak trans membuat seseorang
menjadi rentan terserang batuk, bahkan radang amandel dan memperlambat
pengosongan lambung sehingga berbahaya bagi penderita maag. Apabila minyak yang
digunakan adalah minyak hasil penggorengan yang dilakukan berulang kali atau
disebut juga dengan minyak jelantah, bahayanya akan semakin meningkat. Minyak jelantah
mengandung zat radikal bebas, seperti peroksida dan epioksida yang mutagen dan
karsinogen sehingga berisiko terhadap kesehatan manusia karena merangsang
terjadinya berbagai penyakit degenerative.
Makanan yang
Dipanggang atau Dibakar
Makanan
yang diolah dengan cara dipanggang atau dibakar memang lezat, terlebih itu
daging. Akan tetapi, dibalik kelezatannya ternyata menyimpan bahaya yang besar.
Pemanggangan yang dilakukan dengan menggunakan arang atau kayu apa pun dapat
menyebabkan terbentuknya hidrokarbon dan partikel yang berbaya bagi kesehatan. Terdapat
dua senyawa karsinogenik yang terbentuk, yaitu hidrokarbon aromatic polisiklik
(PAH) dan amina heterosiklik (HCH).
Makanan dari
Daging Berlemak dan Jeroan
Makanan
dari daging yang berlemak atau jeroan memang memiliki kadar protein, vitamin,
dan mineral yang baik, tetapi mengandung kolesterol dan lemak jenuh yang
dikenal sebagai pencetus penyakit jantung. Mengonsumsi secara berlebihan dan
dalam waktu yang lama, dapat menyebabkan penyakit jantung koroner dan tumor
ganas.
Makanan Daging
yang Diproses
Mengonsumsi
daging yang diproses, seperti sosis dan ham secara berlebihan dan dalam jangka
waktu yang lama dapat menyebabkan kanker karena mengandung garam nitrit juga
zat pengawet dan pewarna yang dapat memberatkan kerja hati. Selin itu, kadar
natrium yang tinggi dapat mengguncang tekanan darah dan memberatkan kerja
ginjal.
Olahan Keju
Olahan
keju dapat memicu terjadinya obesitas dan naiknya tekanan darah apabila
dikonsumsi secara berlebihan dan terus menerus, terlebih apabila terdapat pada
cake atau kue keju bertelur yang dapat mengganggu selera makan menjadi
berkurang.
Makanan Manis
Beku
Makanan
manis beku, seperti es krim atau cake beku setidaknya memiliki tiga hal yang
dapat menjadi masalah bagi kesehatan, yaitu kandugan menteganya yang tinggi
dapat menyebabkan obesitas, kadar gulanya yang tinggi dapat mengurangi nafsi
makan, selain itu temperatur rendahnya (angin) dapat brtpengaruh terhadap usus.
Makanan Asinan
Proses
dalam membuat asinan menggunakan garam yang berlebihan sehingga mengonsumsinya
dapat menambah berat kerja ginjal dan memicu terjadinya hipertnsi. Terlebih pada
proses pengasinan tersebut ditambhkan amonium nitrit yang dapat meningkatkan
risiko kanker hidung dan tenggorokan. Bagi yang sering mengonsumsinya secara
terus-menerus dapat menyebabkan radang lambung dan usus karena kadar garamnya
yang tinggi.
Manisan Kering
Apabila
garam nitrat yang terdapat pad manisan
kering bergabung dengan ammonium did ala tubuh, akan menghasilkan zat
karsinogenik yang mengadunn eses sebagai tambahan dapat merusak fungsi hati dan
organ lainnya.
Kesadaran
yang tinggi dari masyarakat akan pentingnya pola hidup sehata sangat
diperlukan, termasuk pengetahuan akan sakit dan penyakit. Hal itu karena
tarikan industri untuk menciptakan produk yang membuat masyarakat tidak sehat
semakin besar. Memang membutuhkan sebuah proses panjang untuk menimbulkan
kesadaran masyarakat, namun bukan berarti tidak mungkin untuk dilakukan. Salah satu
upaya yang bisa dilakukan, yaitu dengan mensosialisasikan pentingnya hidup
sehat, mulai dari masyarakat menengah ke bawah sampai menengah ke atas sesuai
dengan problematika kesehatan yang dihadapinya. Dengan demikian, masyarakat
akan mendapatkan asupan pengetahuan dan secara mandiri mampu mengatur pola
hidupnya dengan baik dan terhindar dari potensi terkena penyakit, salah satunya
penyakit degenerative.
Bukan
berarti bahwa hanya pemerintahlah yang memiliki tanggung jawab untuk
mensosialisasikan pola hidup sehat. Masyarakat awam pun harus memiliki
kesadaran yang tinggi dan secara aktif mengumpulkan informasi, lalu
menerapkannya di lingkungan masing-masing. Harus ada sinergi karena semuanya
tidak berjalan dengan baik manakala pemerintah dan masyarakat tidak saling
mendukung dan konsisten dalam menjalankannya.