Halaman

Senin, 28 Januari 2013

APA ITU TROMBOSIT





TROMBOSIT
Pasukan Anti Pendarahan yang Genius



GRIYA SEHAT AKUPUNKTUR - Tubuh manusia layaknya sebuah nengara yang terlindung benteng penghalau musuh. Jaringan kulit menjadi benteng utama yang harus selalu kokoh. Persediaan logistik untuk peremajaan benteng jaringan kulit harus dengan teratur melalui aliran darah pada koridor pembuluh darah dengan trayek yang super sibuk. Apabila terjadi kerusakan kulit yang menyebabkan bocornya lorong pembuluh darah kapiler saja, maka akan segera ditutup dengan bahan penambal untuk mencegah kehilangan darah dan masuknya penyusup dari luar tubuh yang mengancam keamanan tubuh. Pasukan yang akan berkorban untuk menutupi celah terbuka pada benteng ini bernama Trombosit.

Trombosit atau keping darah adalah kepingan kecil yang tidak mempunyai nukleus (inti sel) berisi data DNA. Trombosit berdiameter 2-4 Ī¼m (mikrometer) dengan bentuk yang tidak teratur, tidak berwarna, berukuran lebih kecil dari eritrosit (sel darah merah) dan leukosit (sel darah putih), dan mudah pecah bila tersentuh benda kasar. Trombosit diproduksi di sumsum tulang, paru-paru, dan limpa. Masa dinas trombosit rata-rata 4-9 hari. Jumlah trombosit pada orang dewasa berkisar 200.000 – 300.000 keping/mm³. Trombosit adalah garda terdepan bagi suksesnya operasi pembekuan darah dan penghentian aliran darah. Trombosit membawa pasokan logistik berupa prostaglandin dan tromboksan. Kedua zat tersebut berfungsi untuk mempersempit lorong pembuluh darah dan membuat bekuan darah bila terjadi kerusakan pembuluh darah sehingga kebocoran segera tertutup.

Trombosit bekerja begitu genius layaknya pasukan zeni yang melakukan konstruksi efektif dan cepat, walau tak dibekali otak pada setiap kepingnya. Pendarahan kecil apapun akan segera dihentikan oleh trombosit. Ketika sebuah pembuluh darah terputus/robek akan terjadi tiga langkah operasi. Pertama, syaraf di sekitar dinding pembuluh darah akan mengirim signal bahaya kepada trombosit terdekat. Trombosit disekitar pembuluh darah akan melepaskan serotonin dan tromboksan A2 (prostaglandin) yang mengerutkan otot polos pembuluh tersebut, sehingga kehilangan darah akibat aliran darah bocor bisa dihindari. Pengerutan ini akan berlangsung 20-30 menit.

Di sisi lain sel megakariosit di sumsum tulang segera berpencar menjadi trombosit sementara, kemudian trombosit segera menyisir pembuluh darah untuk mendeteksi adanya kerusakan permukaan pembuluh darah. Jika trombosit bersentuhan dengan permukaan pembuluh yang rusak maka trombosit akan membengkak tak beraturan, dan menjadi lengket, sehingga akan merekat pada serabut kolagen dinding pembuluh darah dan akhirnya terbentuk sumbatan trombosit.

Trombosit juga akan melepaskan ADP untuk meminta bantuan trombosit lain, sehingga mengakibatkan terkumpulnya sejumlah masa trombosit untuk membentuk sumbatan. Jika kerusakan pembuluh darah kecil, maka sumbatan trombosit mampu menghentikan pendarahan. Jika kerusakannya besar, maka kerusakan trombosit dapat mengurangi pendarahan sampai proses pembekuan terbentuk.

Sementara bekuan darah yang mencegah kehabisan darah akan timbul dalam waktu 15-120 detik, jika kerusakan dinding pembuluh cukup berat, maka bekuan akan terjadi setelah beberapa menit. Preses pembekuan darah ini layaknya deret domino di mana beraksinya faktor pertama akan membuat reaksi berantai hingga reaksi terakhir pada faktor ke-15 menyempurnakan aksi pembekuan darah.

Kerusakan pada pembuluh darah akan membuat protrombin aktivator beraksi. Protrombin aktivator mempercepat reaksi perubahan protombin menjadi trombin dengan bantuan ion kalsium. Trombin bekerja sebagai enzim untuk merubah fibrinogen menjadi benang-benang jala (fibrin) dengan bantuan ion kalsium. Fibrin berjalan ke segala arah dan plasma untuk membentuk sumbatan pembekuan darah.

Segera setelah terbentuk, bekuan darah akan menyusut akibat kerja protein kontraktil dalam trombosit. Benang-benang jala fibrin kemudian dikerutkan untuk menarik permukaan yang terpotong agar saling mendekat dan untuk menyediakan kerangka kerja untuk perbaikan jaringan. Bersamaan dengan penyusutan bekuan, suatu cairan yang disebut plasma darah tanpa fibrinogen dan beberapa faktor lain yang disebut serum akan keluar dari bekuan dan menutup kebocoran hingga selesainya perbaikan saluran yang rusak.

Proses pembekuan darah dipengaruhi antarai lain oleh fungsi hati yang memproduksi sebagian keping untuk menghasilkan efek domino faktor pembekuan dan vitamin K (menadion) yang sangat penting dalam pembentukan protrombin dan faktor pembekuan lainnya dalam hati. Selain itu vitamin K dari usus bergantung pada garam empedu yang diproduksi hati. Sumbatan pada saluran empedu akan mengurangi kemampuan untuk membentuk bekuan darah. Trobosit adalah sebuah contoh dari kepingan konstruktif yang genius buah kesempurnaan ciptaan Allah Swt.


Sumber : Tabloid bekam edisi 9/TH. II/2011: 15

Tidak ada komentar:

Posting Komentar