Tampilkan postingan dengan label Serangan Otak Sementara. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Serangan Otak Sementara. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 20 Maret 2004

STROKE…! SERANGANNYA BISA BERULANG

STROKE. Kata ini sudah sering kita dengar. Biasanya merujuk pada orang yang lumpuh separuh badan maupun seluruh badan secara mendadak. Jangan heran, kalua penderita yang sebelumnya pernah kenak serangan stroke suatu ketika lumpuh lagi. Mungkinkah?

Kelumpuhan ulang pasca stroke, biasanya juga akibat stroke. “Hal ini memang bisa terjadi, namanya stroke serangan kedua,” jelas dr. M. Saiful Islam, SpS. Memang penyakit stroke bisa terjadi berulang kali pada satu penderita. “Bahkan, ada yang mengalami stroke sebelas kali,” ungkap staf medis Lab/SMF Ilmu Penyakit Saraf FK Unair/RSUD dr Soetomo ini.

SOS. Stroke merupakan istilah keren dari gangguan fungsi otak. Serangan yang terjadi biasanya mendadak. Dan gangguan saraf yang muncul, seperti lumpuh separuh badan ini berlangsung lebih dari 24 jam.

“Kalau lumpuhnya kurang dari 24 jam, belum bisa disebut stroke,” kata Saiful. Itu namanya serangan otak sementara (SOS). Penyebab gangguan fungsi otak ini adalah peredaran darah di otak yang tak normal. Bisa saja pembuluh darah otak pecah, sehingga menyebabkan pendarahan. Atau malah sebaliknya, adanya sumbatan di pembuluh darah yang menghambat suplai darah ke otak menurun.

Hipertensi v Lansia. Jangan dikira stroke terjadi begitu saja. Tiba-tiba ada gangguan peredaran darah di otak seseorang. Untuk bisa sampai terjadi gangguan aliran darah ini, ada beberapa faktor risiko yang dipunyai seseorang. Faktor risiko ini dibagi menjadi dua kelompok besar. Yakni, yang bisa diubah dan tidak bisa diubah.

Faktor risiko yang bisa diubah seperti tekanan darah tinggi, kencing manis dan penyakit jantung. Maksudnya, bila penyakit ini bisa dihindari ataupun dikurangi, maka risiko stroke bisa diturunkan. “Selain itu, kolesterol, rokok, dan obat tertentu juga bisa mengakibatkan stroke,” ungkapnya.

Sedangkan faktro risiko yang tidak bisa diubah misalnya, usia. Semakin lanjut usia semakin tinggi kemungkinan terserang stroke. Faktor genetic dan ras juga menjadi salah satu risiko. “Stroke didapatkan lebih banyak pada ras kulit hitam disbanding kulit putih.” (bbm)

TAK HANYA LUMPUH SEPARUH

TERNYATA, gejala stroke tak hanyak lumpuh separuh. “Gejala stroke itu beragam, bergantung lokasi peredarah darah otak yang terganggu,” jelas dr. M. Saiful Islam SpS.

Kalua kaki atau lengan satu sisi mulai terasa tebal, orang sebaiknya waspada. Mungkin saja itu merupakan gejala stroke ringan. “Gejala ini bisa mengarah ke banyak penyakit, karena itu perlu pemeriksaan yang lebih teliti,” tukasnya.

Selain itu, bisa saja penderita tiba-tiba mengalami gangguan penglihatan. Awalnya, dikira penyaki mata tua. Karena gejalanya kadang hanya berupa penyempitan lapangan pandangan mata. Bisa juga terjadi gejala rabun yang berkepanjangan.

Bisa juga dijumpai penderita tiba-tiba hilang keseimbangannya. Ini bila gangguan peredaran darah terjadi di otak kecil. Otak kecil terutama mengatur masalah keseimbangan tubuh. “Saat berjalan, penderita terseok-seok, seakan mau jatuh,” kata Saiful.

Penderita stroke juga bisa mengalami gangguan komunikasi. Missal, sulit mengelurkan suara, pelo, bahkan ada yang juga mengalami bisu dalam beberapa saat.

Bagaiamana Menjaganya Supaya tidak Kambuh Lagi?

Rubah Pola Makannya
Olahraga Teratur
Hentikan Rokok
Minum Obat Teratur
Lakukan Terapi Rehabilitasi dan Pencegahan