Tampilkan postingan dengan label Akupuntur. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Akupuntur. Tampilkan semua postingan

Senin, 03 Agustus 2015

BEGINILAH CARA KERJA JARUM AKUPUNKTUR UNTUK PENYEMBUHAN PENYAKIT

Pengetahuan Dasar Cara Kerja Akupunktur

Penentuan meredian dan titik akupunktur merupakan hal yang sangat penting dalam terapi akupunktur. Meredian adalah sebuah sistem saluran membujur dan melintang yang berfungsi menyalurkan Qi dan Xue dari dan ke seluruh tubuh. Meredian berasal dari kata Jing Luo, terdiri atas Jing Mai (saluran) dan Luo Mai (kolateral)(Mann, 1964).

Jing Mai merupakan bagian meredian yang berjalan membujur, menghubungankan atas dan bawah, luar dan dalam. Terdiri dari dua belas meredian umum (Tai Yin Tangan Paru, Yang Ming Tangan Usus Besar, Yang Ming Kaki Lambung, Tay Yin Kaki Limpa, Sao Yin Tangan Jantung, Tay Yang Tangan Usus Kecil, Tay Yang Kaki Kandung kemih, Sao Yin Kaki Ginjal, Cie Yin Tangan Perikardium, Sao yang Tangan Sanciao, Sao Yang Kaki Kandung empedu, dan Cie Yin Kaki Hati) dan delapan meredian istimewa (Du, Ren, Chong, Dai, Yin Wei, Yang Wei, Yin Qiao, dan Yang Qiao) sedangkan Luo Mai yang berarti jala, berjalan melintang dan menyebar keseluruh tubuh membentuk jaringan. Terdapat lima belas meredian Luo (Saputra, 2007).

Titik akupunktur adalah titik pada permukaan tubuh yang dapat ditusuk dengan jarum akupunktur atau dihangati dengan moksa, serta dapat menimbulkan keseimbangan Yin dan Yang. Titik ini ditusuk hanya dengan jarum murni tanpa ada bahan lain atau obat pada jarumnya. Fungsi jarum disini untuk membantu membenahi sistem energi tubuh yang bermasalah, oleh karena itu tusukan pada titik-titik akupunktur disesuaikan dengan jenis penyakit yang diderita pasien (Djuharto, 1982).

Dalam menentukan letak titik akupunktur di tubuh, menggunakan tanda-tanda anatomi permukaan tubuh, pengukuran perbandingan, dan pengukuran dengan jari tangan (Djuharto, 1982).

Terdapat perbedaan cara akupunktur saat ini dengan yang dilakukan masyarakat China kuno. Dahulu, masyarakat China  menggunakan batu tajam, kayu dan buluh sebagai alat untuk menekan dan menusuk bagian-bagian tertentu. Tetapi kini, alat-alat tersebut diganti dengan yang lebih modern yaitu penggunaan  jarum halus yang telah disterilkan dan dibuat dari bahan logam seperti silver needle (jarum perak), copper needle (jarum tembaga), dan gold needle (jarum emas) (Saputra, 2007).

Jarum yang ditusukkan pada titik akupunktur tidak akan terasa sakit. Apabila jarum ditusukkan lebih dalam mungkin akan terasa seperti tersetrum, sebab jarum yang digunakan sangat tajam, padat, dan jauh lebih halus dibandingkan jarum suntik. Bentuk jarum akupunktur sangat bervariasi seperti halus, prisma, panas, listrik, dalam kulit, telinga, dan kulit. Penggunaan jarum ini tergantung pada penyakit yang diderita pasien. Panjang jarum berkisar antara 12 mm-10 cm, dan dapat ditusukkan sedalam 6 mm-7,5 cm, tergantung  kurus atau gemuknya pasien, lokasi titik pengobatan, dan gangguan (di dalam atau permukaan tubuh).  Jarum dapat dibiarkan tertancap selama beberapa detik sampai satu jam, tetapi umumnya selama 20 menit (Djuharto, 1982).

Bagi yang menghadapi penyakit yang agak kronis perawatan dijalankan sebanyak sekali atau dua kali seminggu selama satu seri pengobatan, yaitu sebanyak dua belas kali terapi. Sebaliknya, perawatan ringan diberikan bagi penyakit yang tidak terlalu kritis (Djuharto, 1982).

Dalam pengobatan, posisi pasien harus enak baik bagi pasien maupun akupunkturis supaya bisa bertahan selama waktu penusukan yang direncanakan. Posisi pasien yang baik akan mengurangi terjadinya komplikasi akibat jarum tertindih, macet, bengkok dan patah. Posisi paling sering adalah posisi berbaring (miring, telentang, telungkup) dan duduk (kepala menengadah, bertopang dagu, lengan kedepan, kepala telungkup miring, menghadap meja, dan lengan menutup meja). Terkadang  pasien perlu membuka sebagian pakaiannya agar jarum dapat ditusukkan pada titik-titik tertentu. Umumnya titik-titik pengobatan terletak di lengan bawah dan tangan, tungkai bawah dan kaki, walaupun titik-titik akupunktur terdapat di seluruh tubuh (Djuharto, 1982).

Pemilihan titik penusukan tergantung pada lokasi gangguan dan cara akupunkturis untuk mempengaruhi tubuh. Titik ini tidak harus langsung berhubungan dengan keluhan pasien,  misalnya untuk pengobatan gangguan kepala dapat saja diambil titik pengobatan pada kaki yang terletak pada meredian yang bersangkutan (Djuharto, 1982).