STROKE.
Kata ini sudah sering kita dengar. Biasanya merujuk pada orang yang lumpuh
separuh badan maupun seluruh badan secara mendadak. Jangan heran, kalua penderita
yang sebelumnya pernah kenak serangan stroke suatu ketika lumpuh lagi. Mungkinkah?
Kelumpuhan ulang pasca stroke,
biasanya juga akibat stroke. “Hal ini memang bisa terjadi, namanya stroke
serangan kedua,” jelas dr. M. Saiful Islam, SpS. Memang penyakit stroke bisa terjadi
berulang kali pada satu penderita. “Bahkan, ada yang mengalami stroke sebelas
kali,” ungkap staf medis Lab/SMF Ilmu Penyakit Saraf FK Unair/RSUD dr Soetomo
ini.
SOS.
Stroke merupakan istilah keren dari gangguan fungsi otak. Serangan yang terjadi
biasanya mendadak. Dan gangguan saraf yang muncul, seperti lumpuh separuh badan
ini berlangsung lebih dari 24 jam.
“Kalau lumpuhnya kurang dari 24
jam, belum bisa disebut stroke,” kata Saiful. Itu namanya serangan otak
sementara (SOS). Penyebab gangguan fungsi otak ini adalah peredaran darah di
otak yang tak normal. Bisa saja pembuluh darah otak pecah, sehingga menyebabkan
pendarahan. Atau malah sebaliknya, adanya sumbatan di pembuluh darah yang
menghambat suplai darah ke otak menurun.
Hipertensi
v Lansia. Jangan dikira stroke terjadi begitu
saja. Tiba-tiba ada gangguan peredaran darah di otak seseorang. Untuk bisa
sampai terjadi gangguan aliran darah ini, ada beberapa faktor risiko yang
dipunyai seseorang. Faktor risiko ini dibagi menjadi dua kelompok besar. Yakni,
yang bisa diubah dan tidak bisa diubah.
Faktor risiko yang bisa diubah
seperti tekanan darah tinggi, kencing manis dan penyakit jantung. Maksudnya,
bila penyakit ini bisa dihindari ataupun dikurangi, maka risiko stroke bisa
diturunkan. “Selain itu, kolesterol, rokok, dan obat tertentu juga bisa
mengakibatkan stroke,” ungkapnya.
Sedangkan faktro risiko yang
tidak bisa diubah misalnya, usia. Semakin lanjut usia semakin tinggi
kemungkinan terserang stroke. Faktor genetic dan ras juga menjadi salah satu
risiko. “Stroke didapatkan lebih banyak pada ras kulit hitam disbanding kulit
putih.” (bbm)
TAK
HANYA LUMPUH SEPARUH
TERNYATA,
gejala stroke tak hanyak lumpuh separuh. “Gejala stroke itu beragam, bergantung
lokasi peredarah darah otak yang terganggu,” jelas dr. M. Saiful Islam SpS.
Kalua kaki atau lengan satu sisi
mulai terasa tebal, orang sebaiknya waspada. Mungkin saja itu merupakan gejala
stroke ringan. “Gejala ini bisa mengarah ke banyak penyakit, karena itu perlu
pemeriksaan yang lebih teliti,” tukasnya.
Selain itu, bisa saja penderita
tiba-tiba mengalami gangguan penglihatan. Awalnya, dikira penyaki mata tua. Karena
gejalanya kadang hanya berupa penyempitan lapangan pandangan mata. Bisa juga
terjadi gejala rabun yang berkepanjangan.
Bisa juga dijumpai penderita
tiba-tiba hilang keseimbangannya. Ini bila gangguan peredaran darah terjadi di
otak kecil. Otak kecil terutama mengatur masalah keseimbangan tubuh. “Saat
berjalan, penderita terseok-seok, seakan mau jatuh,” kata Saiful.
Penderita stroke juga bisa
mengalami gangguan komunikasi. Missal, sulit mengelurkan suara, pelo, bahkan
ada yang juga mengalami bisu dalam beberapa saat.
Bagaiamana
Menjaganya Supaya tidak Kambuh Lagi?
Rubah
Pola Makannya
Olahraga
Teratur
Hentikan
Rokok
Minum
Obat Teratur
Lakukan
Terapi Rehabilitasi dan Pencegahan