ADIKSI /
KECANDUAN NARKOTIK, ALKOHOL DAN ROKOK
Konsep
Umum
Adiksi merupakan
ketergantungan fisik dan mental terhadap suatu zat. Adiksi narkotik berarti
ketergantungan terhadap obat narkotik. Narkotik adalah obat bius / obat
penenang, termasuk morphine, heroine, codeine dll. Dalam klinis sering
digunakan untuk analgesik dan anti batuk. Penggunaan dosis tinggi akan terjadi
keracunan bahkan kematian.
Adiksi alkohol
berarti ketagihan minuman keras, peminum alkohol jangka panjang akan terjadi
keracunan alkohol, sehingga mengganggu fungsi lambung dan hati, gangguan gizi
serta kelainan sistim syaraf bahkan resiko terjadinya sirosis hati dan
hepatoma.
Sedangkan adiksi
nikotin berarti ketagihan rokok. Pecandu rokok umumnya tiap hari dari beberapa
batang hingga beberap bungkus, sehingga terjadi keracunan nikotin, mengganggu
sistem pernapasan dan syaraf, bahkan resiko terjadinya kanker paru-paru.
Adiksi narkotik,
alkohol atau rokok merupakan suatu keadaan yang memerlukan upaya
penanggulangan, karena apabila tidak diatasi dapat menimbulkan berbagai
masalah, baik masalah kesehatan pribadi penderita, maupun masalah sosial dan
lingkungan.
Gejala
:
Pecandu obat
narkotik saat ketagihan atau putus obat dapat timbul nyeri kepala, mual,
muntah, kedinginan, peka terhadap cahaya, termasuk meningkatnya ketegangan
fisik dan psikis.
Pecandu minuman
keras pada saat mengalami serangan ketagihan alkohol juga terjadi ketegangan
fisik dan psikis, sehingga seringkali menimbulkan gangguan keseimbangan
penalaran dan pikiran.
Perokok berat
bila putus merokok dapat menimbulkan ketegangan dan rasa kurang nyaman,
gelisah, seluruh tubuh lemas, pandangan kabur dan gejala salah tingkah.
Menurut TCM
(Traditional Chinner Medicine) keadaan adiksi narkotik, alkohol dan nikotin
dapat mengganggu fungsi sistem jantung, perikardium, paru, lambung dan hati.
Terapi
Prinsip
Terapi :
Menurunkan
ketegangan, membuat tubuh beradap tasi secara bertahap terhadap keadaan atau
kondisi baru yang bebas dari rasa ketagihan tersebut. Terapi akupunktur umumnya
dilakukan pada saat penderita mengalami gejala ketagihan atau putus obat,
sehingga terapis harus selalu siap sedia 24 jam sehari.
Titik utama :
(titik telinga), paru, shenmen, jiagoan, hati, pizhixia.
Titik tambahan
:
- Nyeri kepala + He gu.
- Rasa dingin dan tidak nyaman + wai guan, fei shu.
- Mual dan muntah + nei guan, zu san li.
- Gelisah + shen men, san yin jiao.
- Pandangan kabur + jing ming, feng chi.
- Vertigo + yin tang, bai hui.
Penderita adiksi
narkotik mungkin diperlukan pula konsultasi pada psikiater (dokter ahli jiwa)
untuk membentuk sikap mental agar mampu mencegah kambuhnya keinginan
menggunakan obat bius lagi.
Penderita adiksi
alkohol selain dipilih titik paru, shenmen, umumnya ditambah titik haus pada
daerah telinga. Tehnik penusukan pada dasarnya sama dengan terapi adiksi obat
bius dengan tambahan titik taichong.
Penderita adiksi
nikotin pada saat ketagihan rokok dapat memilih titik he gu dan lie que dengan
cara sedasi. Sesuai keadaan penderita tehnik penusukan sama dengan terapi
adiksi obat bius dengan tambahan titik kong zui.
Penjelasan
:
Penusukan pada
titik paru di daerah telinga, karena
sistem pernapasan dianggap sistem yang dominan dalam manifestasi fisik dan
mental akibat reaksi putus obat. Sedangkan dipilih titik shenmen telinga,
karena pengaruhnya sebagai penenang. Titik jiao gan berpengaruh terhadap organ
dalam. Titik hati berpengaruh pada fungsi hati. Titik pizhixia berpangaruh pada
sistem syaraf.
Sumber : Mira Muliani (akupunkturis dan dosen di ikni dpd jatim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar