Sabtu, 13 Juli 2013

Tanda-Tanda Penyakit Gagal Ginjal dan Cara Mengatasinya

Penyakit Gagal ginjal merupakan salah satu dari sekian banyak penyakit kronis yang berbahaya. Penyakit yang satu ini juga menyebabkan berbagai macam permasalah dalam saluran pengeluaran sang penderita. Berikut ini adalah tanda dan gejala dari orang yang menderita penyakit Gagal ginjal.
Gambar

Gejala Penyebab Gagal Ginjal

Pertama, penderita penyakit yang satu ini akan mengalami peningkatan dalam tekanan darah mereka. Hal ini jelas dikarenakan adanya overload atau kelebihan produksi hormone vasoaktif dalam tubuh penderita Gagal ginjal. Jika ini tidak ditangani dengan serius akan berimbas pada munculnya penyakit lain yang lebih berbahaya salah satunya adalah penyakit hipertensi dan juga penyakit gagal jantung. Penyakit tersebut sudah pasti akan membahayak nyawa si penderita karena mereka bisa meninggal kapanpun secara mendadak.

Kedua, tanda dari seseorang yang menderita penyakit Gagal ginjal bisa dilihat dari kebiasaan mereka yang jarang makan. Orang yang nafsu makannya tidak begitu baik berpotensi untuk mengalami Gagal ginjal. Hal ini jelas dikarenakan fungsi metabolism tubuh mereka tidak bisa bekerja dengan baik sehingga memperngaruhi nafsu makan yang dimiliki oleh penderita. Ditambah lagi, anemia juga menjadi salah satu gejala lain dari Gagal ginjal. Orang yang memiliki anemia juga memiliki kemungkinan besar untuk menderita penyakit gagal ginja. Lalu bagaimana cara yang tepat untuk menanggulangi penyakit yang satu ini?

Cara Menanggulangi Gagal Ginjal

Berikut ini adalah cara untuk menanggulangi penyakit Gagal ginjal. 
Pertama, pastikan untuk segera memerkisakan ke dokter jika Anda kelainan pada urin atau kelainan pada sistem pengeluaran Anda. Penyakit Gagal ginjal atau gangguan ginjal akan bisa disembuhkan sejak dini jika penderita memeriksakan dirinya ke dokter lebih cepat.

Kedua, selalu jaga kesehatan ginjal Anda dengan memakan makanan yang begizi seperti buah-buahan dan sayur-sayuran. Hindari kebiasaan mengkonsumsi makanan yang tidak bergizi seperti junk food dan juga goreng-gorengan lainnya karena ini bisa menyebabkan potensi penyakit gagal ginjal tumbuh dalam diri Anda.
Ketiga, pastikan untuk tidak pernah menahan kencing Anda. Jika Anda ingin buang air kecil atau buang air besar segeralah keluarkan dan jangan sering menahan. Ini akan menyebabkan timbulnya penyakit gagal ginjal.

Sumber : http://www.kuncikesehatanalami.com

KONTROVERSI ROKOK HERBAL

Banyak orang menyalahartikan rokok herbal sebagai rokok kesehatan. Rokok herbal pun disebut sebagai alternatif yang lebih sehat daripada rokok tembakau pada umumnya. Nilai jual utama rokok herbal adalah klaim sebagai alternatif yang lebih sehat untuk rokok biasa. Bagaimana sebetulnya?

Pada umumnya yang disebut rokok herbal (herbal cigarette) adalah rokok yang tidak mengandung tembakau. Komposisinya merupakan campuran dan berbagai bahan herbal yang sangat beragam. Rokok ini sering dijadikan sebagai perantara bagi orang yang ingin berhenti merokok.

Sebetulnya sejarah rokok herbal di  sudah cukup lama. Salah satu produsen rokok herbal yang disebut tertua di dunia adalah Honeyrose di Inggris. Produsen tersebut memproduksi rokok herbal sejak 1947. Rokok herbal di negara-negara barat memiliki tambahan herbal-herbal atau tumbuhan seperti rambut jagung, daun marshmallow, kelopak mawar, bunga dan lain-lain. Untuk meningkatkan rasa dan aroma, pabrik rokok herbal memasukkan bahan-bahan aromatic seperti vanilla dan melati.

Di Indonesia, rokok herbal baru terkenal akhir-akhir ini saja. Namun, Herbalplus tidak menemukan data pasti sejak kapan rokok herbal ada di sini. Yang jelas, popularitas rokok herbal masih kalah jauh dibandingkan rokok kretek, yang selain menggunakan tembakau juga menggunakan cengkeh sebagai bahan pembuatnya.

Rupanya yang dijual sebagai rokok herbal di Indonesia bukan rokok herbal bebas tembakau. Ada juga yang rokok herbal yang tetap menggunakan tembakau, hanya saja dengan tambahan berbagai bahan herbal. Komposisi dasar rokok herbal tersebut sama seperti rokok pada umumnya. Bahan herbal yang ditambahkan seperti daun sirih, kayu siwak, madu, sirgunggu, dan teh hijau. Penambahan bahan-bahan herbal ini diklaim mampu menekan kadar nikotin di dalam rokok.

IKLAN MENYESATKAN ?

Jika kita menengok iklan rokok-rokok herbal, baik yang bebas tembakau maupun tidak, kita mendapati klaim-klaim yang sangat bombastis. Salah satu produses ‘rokok herbal’ loka yang masih mengandung tembakau, berani mengklaim bahwa rokok herbal buatannya tidak merusak kesehatan. Alasannya, rokok tersebut terbuat dari puluhan ramuan herbal yang diolah menjadi bahan-bahan campuran tembakau pilihan sehingga mampu menetralkan kandungan tar & nikotin. Ramuan tersebut diklaim berfungsi untuk sebagai terapi kesehatan warisan leluhur tanpa bahan kimia. Beberapa khasiat yang disebutkan adalah berfungsi melancarkan peredaran darah dan membersihkan racun dalam tubuh terutama pada saluran pernafasan.

Klaim bahwa rokok herbal tidak merusak kesehatan, bahkan banyak manfaatnya, tentu saja patut dipertanyakan. Klaim-klaim itu dibuat tanpa ada data pendukung, baik secara empiris apalagi hasil penelitian ilmiah. Tidaklah mengherankan jika di berbagai belahan dunia, banyak pakar yang memperingatkan warga mengenai bahaya rokok herbal. Rokok herbal yang bebas tembakau pun bukan berarti aman bagi kesehatan.

BEBAS NIKOTIN, TETAP BERBAHAYA

“Bebas dari zat adiktif berupa nikotin, tidak berarti rokok herbal jadi aman,” kata Matthew Gold, dari Federal Trade Comission (FTD) Amerika Serikat. Produsen rokok herbal di Negara itu diwajibkan mencantumkan peringatan bahaya merokok pada kemasan rokok herbal karena menghasilkan tar dan karbon monoksida yang berbahaya bagi tubuh. Mereka juga tidak diperbolehkan mengklaim dalam iklan bahwa rokok herbal lebih aman karena tidak mengandung zat adiktif.

Dr John Moore-Gillon, saat menjabat sebagai the British Lung Foundation juga meluruskan anggapan bahwa merokok berbahaya hanya karena rokok biasa mengandung nikotin.

“Banyak yang mengira bahwa rokok herbal lebih aman karena tidak mengandung nikotin. Nikotin memang adiktif, tetapi bukan zat itu yang menyebabkan perokok terancam kanker paru-paru,” karena seperti dikutip BBC tahun 1999. Menurutnya, selain mengandung racun-racun seperti pada rokok tembakau biasa, rokok herbal tidak terbukti membantu seseorang melepaskan diri dari ketergantungan terhadap nikotin.

Rokok herbal tetap berbahaya, karena dikonsumsi dengan cara biasa yaitu dibakar dan asapnya dihisap. Rokok herbal menghasilkan toksi-toksi yang serupa dengan yang dihasilkan rokok tembakau, termasuk tar dan karbon monoksida. Pernyataan tersebut didukung oleh hasil penelitian, seperti yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Vienna dan dipublikasikan pada jurnal The Lancet. Para peneliti yang dipimpin Dr Ernest Groman itu menyimpulkan bahwa rokok herbal menyimpan potensi bahaya bagi kesehatan manusia.

Sumber : herbaplusnewmagazine/no.vi/01/june/2013