Jumat, 30 Agustus 2013

XANTHONE



KULIT MANGGIS ANTIOKSIDAN TINGKAT TINGGI

Xanthone adalah senyawa organik yang secara structural menyerupai bioflavonoid dan biasanya digunakan untuk membasmi telur ngengat. Bioflavonoid sendiri adalah senyawa akftif yang banyak ditemukan pada buah-buahan seperti jeruk, yang berkhasiat bagi kesehatan dinding kapiler darah. Buah manggis diketahui merupakan sumber yang paling kaya dengan xanthone.

Dari sekitar 200 jenis xanthone yang sudah terinditifikasi, 40 diantaranya tersimpan di bagian dalam kulitnya. Xanthone sudah terbentuk pada kulit manggis sejak buah berumur satu bulan dan terus meningkat seiring usia buah. Bahkan semakin meningkat jika buah disimpan hingga 4 minggu setelah dipetik. Kualitas xanthone dari ekstrak kulit manggis kering juga tidak dipengaruhi oleh kualitas fisik buah.

Kulit manggis kini banya dipasarkan dalam berbagai produk olahan seperti jus, suplemen makanan, dan herbal. Di beberapa Negara, suplemen kulit manggis pernah masuk dalam kategori 22 produk dengan penjualan tertinggi pada tahun 2006.

KHASIAT

Selain biasa dimanfaatkan untuk membasmi telur serangga, kulit manggis juga sudah ratusan tahun digunakan penduduk di kawasan Asia Tenggara untuk mengobati berbagai penyakit, mulai dari luka, demam, nyeri, keputihan, batuk, diare, sariawan, dan radang tenggorokan. Xanthone pada kulit manggis berkhasiat antioksidan yang memiliki kemampuan menetralkan radikal bebas atau Oxygen Radical Absorbance Capacity (ORAC) sangat tinggi.

Berbagai penelitian juga telah menemukan khasiat antibakteri, antijamur, antivirus, antikanker (Jepang sudah mengembangkan xanthone kulit manggis menjadi produk yang digunakan dalam kemoterapi kanker payudara), antiperadangan, anti-aterosklerosis, mencegah diabetes, dsb pada xanthone kulit manggis.

CARA MEMBUAT RAMUAN SENDIRI

Rendam kulit manggis dalam air bersih minimal 1 jam. Kemudian cuci bersih sampai tidak ada getah yang tertinggal, lalu kukus selama 3-5 menit. Setelah itu blender dengan air matang, lalu saring dengan kain halus untuk memisahkan serat kasarnya. Sebaliknya kupas bagia luar kulit sebelum diolah untuk mengurangi kandungan saponin. Saponis berlebihan dapat menutup pori-pori usus dan mengakitbatkan usus kejang dan memicu terjadinya muntah hingga diare.

Cara lain adalah dengan menjemur kulit manggis sampai kering. Cuci bersih kulit manggis lalu cincang kasar. Jemur di bawah sinar matahari selama 2-3 hari atau sampai benar-benar kering. Atau dikeringkan dalam oven bersuhu 60-70 derajat celciu selama 2 jam. Tumbuk jika sudah kering sampai halus atau gunakan food processor. Simpan dalam wadah kecap suara. jika hendak mengonsusmi seduh 20 mg bubuk kulit manggis dengan 240 ml air mendidih. Minum airnya sekaligus.

EFEK SAMPING

Supplement kulit manggis aman selama dikonsumsi sesuai aturan dan tidak digunakan terus dalam jangka panjang. Sampai tahun 2011 belum ada jurnal medis yang melaporkan tentang efek samping atau isu keselamatan terkait dengan penggunaan suplemen kulit manggis atau xanthone…. (Griya Akupunktur Madura)


Kamis, 22 Agustus 2013

CEGAH STROKE dengan MAKANAN KAYA POTASIUM

Penelitian terbaru yang dipublikasikan Journal Stroke mengklaim, mereka yang rajin mengonsumsi buah, sayuran, dan produk susu yang tinggi kandungan potasium berisiko lebih rendah menderita penyakit stroke dibanding yang kurang mendapat asupan mineral tersebut. Temuan ini didasarkan pada hasil analisis terhadap 10 studi internasional yang melibatkan lebih dari 200.000 relawan berusia menengah dan dewasa.

Hasil kajian mengungkapkan, setiap kenaikan 1.000 miligram (mg) potasium dalam diet setiap hari berkaitan dengan penurunan kemungkinan menderita stroke sebesar 11 persen dalam kurun waktu lima sampai 14 tahun ke depan.

Menurut Susanna Larsson, pimpinan riset dari Karolinska Institute di Stockholm, Swedia, hal itu dapat diartikan sebagai manfaat yang cukup besar bagi setiap orang. Penelitian ini, kata dia, tidak serta-merta membuktikan bahwa potasium itu sendiri yang memberikan manfaat positif, tetapi memperkuat bukti-bukti riset sebelumnya bahwa mineral ini mungkin bermanfaat.

Makanan yang tinggi potasium secara umum memang dikenal sebagai sumber pangan yang sehat, seperti kacang-kacangan, berbagai buah-buahan seperti pisang, alpukat, jeruk, dan sayuran hijau, serta susu rendah lemak. Potasium sendiri merupakan elektrolit yang dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh, dan juga terlibat dalam mekanisme kerja saraf, kontrol otot, dan pengaturan tekanan darah.
Berbagai penelitian telah mengindikasikan bahwa diet tinggi potasium membantu mempertahankan tensi darah tetap sehat dan mungkin melindungi tubuh dari sakit jantung dan stroke.

Dalam studinya, Larsson dan rekannya mengamati hampir 270.000 orang, dan 8.695 orang di antaranya (satu dari 30 orang) menderita stroke. Penurunan risiko stroke terlihat ketika adanya kenaikan asupan 1.000 mg potasium setiap hari setelah memperhitungkan faktor lainnya, seperti usia, kebiasaan olahraga, dan merokok.

Menurut peneliti, potasium secara khusus dikaitkan dengan penurunan risiko stroke iskemik, yang disebabkan oleh penyumbatan arteri otak. Stroke iskemik mencapai sekitar 80 persen dari stroke.
Temuan ini sejalan dengan studi terbaru yang dilakukan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) yang diikuti lebih dari 12.000 orang dewasa selama 15 tahun. Para peneliti menemukan bahwa orang yang lebih banyak mengonsumsi natrium, tetapi asupan potasiumnya rendah, lebih berisiko untuk meninggal akibat beragam jenis penyakit.

Potasium adalah mineral yang berfungsi dalam tubuh untuk membantu menyeimbangkan efek natrium, menjaga tekanan darah, dan membantu tubuh mengeluarkan cairan berlebih. Menurut CDC, pada orang dewasa, rata-rata harus mendapatkan tidak lebih dari 2.300 mg sodium per hari. Sementara untuk mereka yang berusia di atas 50 tahun dan memiliki tekanan darah tinggi, diabetes, atau penyakit ginjal, dianjurkan untuk membatasi ke asupan sodium 1.500 mg sehari.

Sementara untuk potasium, CDC menyarankan orang dewasa untuk mendapatkan 4.700 mg sehari dari makanan. Tetapi, pada orang dengan penyakit ginjal dan sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu (seperti hipertensi) harus berhati-hati. Terlalu tingginya kadar potasium dalam darah dapat menimbulkan kondisi yang disebut hiperkalemia, yang bisa memicu gangguan ritme jantung.

*Dari berbagai sumber