Kamis, 31 Juli 2014

KENALI POTENSI KANKER PAYUDARA



Boleh dibilang penyakit yang paling menakutkan bagi kaum wanita adalah kanker payudara. Risiko kehilangan payudara, bahkan kematian, sudah terlintas di benak bila mendengar penyakit itu. Mengapa? Karena, di Indonesia, kanker payudara merupakan kanker kedua terbanyak pada wanita dan 70 persennya ditemukan dalam stadium tinggi.

Apa bedanya kanker payudara dengan tumor payudara? Tumor, yang secara umum berarti benjolan, terdiri dari dua jenis, yaitu jinak dan ganas. Yang ganas inilah yang lebih popular dengan sebutan kanker. Tumor jinak terdiri dari dua sifat, yaitu padat atau berisi cairan (kista).

Kista payudara ditemukan pada 95% wanita berusia di atas 35 tahun, yang terjadi akibat perubahan keseimbangan hormon yang dihasilkan indung telur. Ukuran kista bisa membesar, ada yang terasa nyeri, dan ada pula yang tidak. Untuk menemukannya, dapat dilakukan melalui pemeriksaan USG (ultrasonografi).

Tumor yang bersifat padat biasanya berbentuk bulat atau lonjong, berbatas jelas, yang bisa digerakkan karena tidak melekat pada jaringan sekitarnya. Tumor ini sering ditemukan pada gadis atau ibu berusia muda.

Ingin tahu siapa saja yang berisiko terkena kanker payudara? Para ilmuwan menyebutkan bahwa mereka yang memiliki karakteristik, kebiasaan, dan gaya hidup tertentu lebih berisiko terkena kanker payudara. Yaitu:
Wanita yang memiliki riwayat kanker payudara dalam keluarga.
Wanita yang menikah tapi tak punya anak.
Wanita yang punya anak tapi tak pernah menyusui anaknya.
Wanita yang hamil pertama kali di atas usia 35 tahun.
Wanita yang mendapat haid pertama kali di bawah usia 12 tahun.
Wanita yang menopause di atas usia 50 tahun.
Wanita yang melakukan terapi sulih hormon (HRT) setelah menopause.
Selain itu, ada dua faktor lain yang meningkatkan risiko, yaitu pola makan (mengkonsumsi lemak secara berlebihan, terutama lemak hewani), dan adanya kelainan pada payudara.

Tapi, jangan langsung cemas, ada 3 hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi faktor risiko, antara lain memperbaiki gaya hidup dan mendeteksi penyakit dalam stadium dini. Para ahli menganjurkan agar kaum wanita melakukan deteksi dini seperti pemeriksaan sendiri, pemeriksaan oleh dokter, dan pemeriksaan mamografi atau USG payudara setiap tahun.

Sumber: http://www.artikelkesehatan.com

Rabu, 23 Juli 2014

SELAMAT IDUL FITRI 1435 H



Mata kadang salah melihat
 Mulut kadang salah mengucap
 Hati kadang salah menduga
Dengan niat tulus suci dan ikhlas
keluarga besar Griya Akupunktur Madura 
Mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1435 H.
Mohon Maaf Lahir dan Bathin

 

Minggu, 20 Juli 2014

JAGA LIVER KITA

Hati (liver) merupakan salah satu organ tubuh yang sangat penting dan memiliki berbagai fungsi, seperti menghasilkan cairan empedu, metabolisme karbohidrat (mengatur kadar gula dalam darah), metabolisme protein, metabolisme lemak, menetralkan dan mengeluarkan bahan-bahan/racun dari darah (detoksifikasi), menghasilkan bahan-bahan yang digunakan untuk pembekuan dan anti pembekuan darah, menyimpan berbagai jenis vitamin seperti A, B12, D, E, dan K. sehingga dapat kita bayankan akibat yang akan timbul apabila terjadi gangguan/kerusakan pada hati kita.

Untuk mengetahui apakah fungsi organ hati (liver) kita masih baik itu tidak mudah, karena kerusakan awal hati tidak begitu terasa. Kelainan pada hati hanya bisa diketahui setelah dilakukan analisis darah seperti SGOT dan SGPT. Jika kerusakan itu telah mencapai ± 80 persen baru akan terasa dan biasanya sudah terlambat untuk diobati.

Perlu diketahui juga bahwa setiap saat, pasti ada sel-sel hati yang rusak akibat kerja hati. Tapi hati mempunyai kemampuan untuk meregenerasi sel-sel yang rusak. Jika kerusakan sel-sel hati lebih cepat daripada regenerasinya maka lambat laun fungsi hati akan menurun karena kekurangan sel yang baik.

Sebagian besar makanan/minuman yang masuk ke dalam tubuh akan melalui sistem pencernaan (lambung dan usus) kemudian dibawa oleh darah ke hati untuk dilakukan proses detoksifikasi dan akhirnya dikeluarkan melalui sistem pencernaan atau ginjal.

Jika hati mengalami gangguan maka proses detoksifikasi dan pengeluaran racun terganggu dan akan timbul berbagai gangguan, seperti kolesterol tinggi, jantung, dan lain-lain.

Hati juga menghasilkan cairan empedu, dimana di dalam cairan empedu sendiri mengandung air, garam empedu, kolesterol dan lemak. Garam-garam empedu sangat diperlukan untuk membantu pencernaan dan penyerapan lemak di usus. Jika fungsi hati terganggu maka pencernaan dan penyerapan lemak terganggu sehingga kolesterol dalam darah meningkat yang bisa mengakibatkan penyakit jantung dan bisa mengakibatkan stroke.

Begitu pentingnya fungsi hati sehingga kita harus memeliharanya agar tetap berfungsi dengan baik dan kehidupan kita sehat, lancar serta bermanfaat buat sesama.

Rabu, 25 Juni 2014

REMATIK MENURUT TCM



Rematik merupakan suatu istilah yang sudah sangat awam di masyarakat. Tapi barangkali belum banyak orang yang mengetahui apa yang disebut dengan Sindroma Bi itu. Sindroma Bi (Bi zheng) merupakan salah satu istilah TCM (Traditional Chinese Medicine) yang mencakup osteo-arthritis, rheumatoid arthritis, fibrositis, bursitis, myalgia, rematik otot, lumbago dan sciatica. Di dalam buku klasik TCM, Huang Di Nei Jing, yang dikarang di antara sekitar 206 BCE-220 CE, terdapat satu Bab yang khusus membahas Sindomra Bi ini, pada bab tersebut disebutkan : "Yang di sebut dengan Sindroma Bi adalah serangan penyebab penyakit Angin, Dingin dan Lembab"Jadi bisa juga dikatakan penyakit rematik ditimbulkan oleh ketiga faktor penyebab penyakit di atas.

Hubungan antara Sistem Pertahanan Tubuh dengan Bi-rematik adalah sangat dekat. Dalam buku Diskusi mengenai sumber semua penyakit yang dikarang pada tahun 610 disebutkan "Sindroma Bi disebabkan oleh kombinasi antara serangan angin, dingin dan lembab sehingga timbul bengkak dan rasa sakit. Penyakit ini timbul karena kondisi tubuh lemah sehingga ruang di antara kulit dan otot terbuka, alhasil patogen angin menyusup ke dalam."Bisa disimpulkan kekuatan relatif antara faktor penyebab penyakit dengan sistem kekebalan tubuh merupakan unsur penting terjadinya Sindroma Bi-rematik. Hal ini bisa menjelaskan mengapa pada kondisi cuaca yang sama, sebagian orang menderita penyakit rematik dan sebagian lainnya tidak. Penyakit ini timbul apabila sistem pertahanan tubuh relatif lebih lemah dibanding dengan faktor penyebab penyakit. Beberapa dokter menganggap "angin" sebagai penyebab penyakit merupakan perubahan cuaca dan ketidakmampuan tubuh beradaptasi terhadapnya.

Manifestasi dari Sindroma Bi adalah rasa sakit, kaku atau baal pada otot, tendon-tendon, tulang belulang dan persendian. Penyakit ini menyerang tubuh bagian luar, bukan organ dalam. Kondisi ini sangat kerap dijumpai di klinik akupunktur, pertama karena Bi-rematik merupakan suatu penyakit yang sering terjadi terutama di daerah lembab, kedua karena hasil terapi dari akupunktur sangat memuaskan.

Selain karena paparan pada kondisi cuaca yang tidak bersahabat, sindroma Bi-rematik bisa juga ditimbulkan oleh kondisi lain, misalnya kerap duduk di tempat lembab, berendam di dalam air atau hidup di daerah yang lembab. Walaupun faktor cuaca merupakan faktor penyebab sindroma Bi-rematik, faktor-faktor lain juga turut memberikan pengaruh. Yang pertama adalah aktifitas olah raga atau kerja yang berlebihan. Aerobik atau jogging yang berlebihan misalnya, dapat melukai punggung sehingga menyebabkan rasa sakit di daerah itu. Gerakan yang berulang-ulang dalam melakukan suatu pekerjaan tertentu juga bisa menjadi penyebab Bi-rematik. Gerakan yang berulang-ulang bisa menyebabkan ketidak lancaran qi dan darah pada daerah tersebut, sehingga menyebabkan daerah yang bersangkutan cenderung gampang terserang faktor penyebab penyakit dari luar. Contoh kasusnya adalah Ibu Imas, seorang tukang rujak di Bandung. Gerakan tangan secara berulang ketika mempersiapkan bahan bumbunya menyebabkan beliau menderita sakit di pergelangan tangannya. Atau gerakan membanting stir berulang-ulang, seorang supir truk gede antar kota seperti bapak Agus, merupakan salah satu penyebab yang membawanya ke klinik akupunktur. Faktor lain yang menyebabkan Bi-rematik adalah Defisiensi darah maupun Yin. Defisiensi darah maupun Yin menyebabkan meridian tubuh tidak ternutrisi dengan baik sehingga gampang terserang faktor penyebab penyakit dari luar. Kondisi ini sering ditemukan pada orang tua atau pada orang yang mengalami pendarahan akibat kecelakaan atau akibat volume menstruasi yang berlebihan. Dalam pengobatan selain mengusir angin, dingin dan lembab, juga perlu menutrisi Darah dan Yin. Trauma (keseleo, luka memar, dll) juga merupakan penyebab dari Bi-rematik. Kecelakaan menyebabkan ketidak lancaran qi (lebih ringan) atau ketidak lancaran darah (lebih berat) pada daerah yang terkena. Walaupun kadang kelihatan sudah sembuh sempurna setelah kecelakaan, ketidak lancaran darah bisa terjadi di daerah tersebut. Hal ini menjelaskan mengapa sering munculnya nyeri Bi-rematik pada daerah tersebut pada saat terjadi perubahan cuaca, misalnya pada saat turun hujan. Berdasarkan pengalaman, akupunktur sangat efektif untuk kondisi ini. Yang terakhir adalah faktor emosi, emosi marah dan benci bisa menyebabkan ketidaklancaran qi, Emosi sedih, duka cita, atau terkejut juga bisa menyebabkan kekurangan qi dan darah sehingga menyebabkan meridian kekurangan nutrisi.

Penggolongan Sindroma Bi di bagi menjadi :

1.  Bi bergerak (Bi angin)Disebabkan oleh patogen angin, cirinya rasa sakit pada otot dan sendi, keterbatasan gerakan, dengan rasa sakit yang berpindah dari satu sendi ke sendi yang lainnya.
2.  Bi Menetap (Bi lembab)Disebabkan oleh patogen angin, cirinya rasa sakit dan linu serta bengkak pada otot dan sendi dengan perasaan berat dan baal di anggota gerak tubuh, tempat sakitnya menetap pada satu tempat dan diperparah oleh cuaca lembab.
3.  Bi Nyeri (Bi dingin)Disebabkan oleh patogen dingin, cirinya rasa sakit yang sangat berat pada sendi atau otot diikuti keterbatasan gerakan, biasanya hanya satu sisi.
4.  Bi PanasMerupakan perkembangan dari ketiga jenis Bi-rematik di atas. Cirinya rasa sakit dan panas pada sendi ketika diraba, merah dan bengkak pada persendian diikuti keterbatasan gerakan dan rasa sakit yang sangat berat. Kasus akut bisa timbul haus dan demam yang tidak turun walaupun berkeringat.

Prognosis dan Pencegahan

Akupunktur efektif dalam pengobatan rematik baik yang bersifat akut maupun kronis. Kasus akut hanya memerlukan beberapa kali pengobatan saja. Namum kebanyakan pasien yang berobat adalah orang lanjut usia dengan kondisi penyakit yang sangat kronis. Kasus-kasus ini bisa diterapi secara berhasil juga, tetapi semakin lama penyakitnya yang sudah diderita, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk penyembuhannya.

Osteoarthritis lebih gampang diobati dibanding rhemathoid arthritis, tetapi apabila deformitas tulang sudah terjadi pada Osteoarthritis, pengobatannya bisa sangat lama. Dan adakalanya perlu mengabungkan terapi herbal digabung bersamaan dengan terapi akupunktur, terutama untuk kasus yang sudah kronis.

Dua hal penting yang perlu dicermati dalam pencegahan Bi-rematik adalah olah raga dan Diet.

Olah ragaOlah raga yang teratur dan cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan dan mobilitas tubuh. Olah raga yang teratur menstimulasi sirkulasi Qi dan Darah, dan menjaga otot tetap flexibel sehingga bisa mencegah serangan faktor penyebab penyakit dari luar. Olah raga yang baik antar lain jalan kaki dan bersepeda.

Prinsip Diet ala TCM
- Untuk Bi-Rematik tipe Dingin adalah penting untuk tidak banyak mengkonsumsi makanan yang bersifat dingin seperti sayuran mentah dan buah yang bersifat dingin. Juga tidak baik mengkonsumsi minuman es. Hal ini disebabkan makanan atau minuman yang bersifat dingin menghasilkan Patogen Dingin yang bisa memperparah rasa sakit pada persendian. Makanan yang bermanfaat adalah makanan yang memiliki sifat energi hangat seperti daging (dengan jumlah wajar/moderat), jahe, telur, bawang putih dan rempah-rempah (dengan jumlah wajar/moderat). Khususnya jahe, sifatnya hangat dan bisa merangsang sirkulasi serta mengusir patogen dingin. Godog 3 iris jahe segar selama 10 menit dan dicampur dengan satu sendok gula merah (yang memiliki energi hangat juga) akan membantu orang dengan keluhan Bi-Rematik tipe Dingin ini. Sejumlah kecil minuman beralkohol (dalam bentuk wine, brandy, cognac atau arak beras), sekitar 5-15 ml sehari, juga bermanfaat. Khasiat akan lebih baik jika minuman ini direndam terlebih dahulu dengan sejumlah herbal pengusir Angin-Lembab.

- Untuk Penderita Bi-Rematik Tipe Lembab, sebaiknya tidak mengkonsumsi makanan yang bisa menghasilkan Lembab, misalnya susu, mentega, es krim, kacang tanah, pisang dan gorengan.

- Penderita Bi-Rematik Tipe Angin sebaiknya tidak mengkonsumsi "makanan pemicu" seperti udang, lobster, bayam, rhubarb dan jamur. Lebih baik mengkonsumsi makanan yang bisa memperkuat darah seperti ayam, sup ayam, nasi dan wortel.

- Penderita Bi-Rematik TIpe Panas tentu saja tidak mengkonsumsi makanan bersifat hangat seperti binatang buruan, daging kambing, daging sapi, alkohol, bawang putih, jahe dan rempah-rempah.

Untuk tipe rematik mana saja, penderita sebaiknya menghindari makanan yang rasanya asam karena bisa menganggu fungsi "Hati" dan memperparah rasa sakit. Makanan tersebut antara lain yoghurt, cuka, oranges, buah anggur, gooseberries dan acar.