APA ITU STROKE
STROKE
diartikan oleh awam dengan istilah penyakit lumpuh, padahal stroke tidak selalu
disertai dengan kelumpuhan. Stroke juga disebut serangan otak. Sebutan terakhir
ini barangkali lebih tepat karena stroke adalah suatu kondisi yang ditandai
dengan serangan otak akibat pukulan telak yang terjadi secara mendadak.
Dalam
bahasa medis, stroke disebut CVA (celebro-vascular accident). Merujuk pada
istilah medis ini, stroke didefinisikan sebagai gangguan saraf permanen akibat
terganggunya peredaran ke otak, yang terjadi sekitar 24 jam atau lebih. Sindrom
klinis ini terjadi secara mendadak serta bersifat profresif sehingga
menimbulkan kerusakan otak secara akut dengan tanda klinis yang terjadi secara
fokal dan atau global.
Kerusakan
pembuluh darah otak menyebabkan suplai darah menuju ke otak terhenti sehingga
menyebabkan insiden yang mengarah pada defisit neurologis. Terhentinya suplai
darah ke otak menyebabkan otak mengalami defisit oksigen, padalah kebutuhan oksigen
bagi otak cukup besar, yaitu 20% dari kebutuhan total okesigen yang beredar
diseluruh tubuh. Jumlah yang sangat besar, mengingat berat otak hanya sekitar
2,5% dari berat tubuh manusia.
Kebutuhan
oksigen yang banyak tersebut diperlukan untuk berfungsinya seluruh aktivitas
otak yang sangat berat. Oksigen diperlukan untuk aktivitas jutaan sel saraf
yang ada pada otak. Sel saraf otak bertugas mengatur seluruh proses biologi
yang berlangsung di dalam tubuh, termasuk untuk memelihara keseimbangan emosi. Jika
pasokan darah yang membawa oksigen dan nutrisi tidak dapaat mencapai otak, maka
fungsi otak akan terhenti yang akhirnya berujung pada kematian.
Otak
harus mendapat suplai oksigen secara terus menerus dalam jumlah yang memadai. Kekurangan
suplai oksigen merupakan suatu gangguan, lebih parah lagi jika pasokan oksigen
ke organ vital ini terhenti. Terputusnya pasokan oksigen selama lebih dari 5
detik saja menyebabkan fungsi otak terganggu. Jika suplai oksigen terputus
selama 5 menit atau lebih, maka sudah dipastikan telah terjadi kerusakan otak
permanen yang tidak dapat dipulihkan, karena saat itu sel otak telah mati.
Sel
otak yang telah mati tidak tergantikan oleh sel baru sehingga menyebabkan
terbentuknya rongga berisi cairan (infaction). Ketika stroke terjadi, maka
fungsi control yang dikendalikan otak akan terganggu, gerakan tubuhnya tidak
lagi bisa dilakukan seperti sebelumnya, daya ingat dan persepsi terhadap
sesuatu keadaan menurun, dan bahkan segala kemampuan yang sebelumnya mempu
dilakukan hilang sama sekali jika stroke telah berkembang lebih parah. Yang terjadi
pecundang takdir buruk tersebut hanya satu, yaitu pasokan oksigen yang gagal
mencapai otak.
Sumber
:
All
about stroke (Lanny Lingga, Ph.D)