Akupunktur merupakan teknik pengobatan Cina kuno yang telah berusia ribuan
tahun. Di Indonesia, akupunktur dikenal luas sebagai pengobatan alternatif
dengan cara menusukkan jarum ke tubuh. Menurut dokter Ainil Masthura,
spesialis akupunktur RSIA Evasari, di Indonesia akupunktur dilakukan oleh batra
atau shinshe, dokter umum yang kursus akupunktur, dan dokter spesialis
akupunktur.
Akupunktur yang dilakukan oleh batra atau dikenal dengan akupunktur
tradisional, merupakan terapi alternatif. Akupunktur yang dilakukan oleh dokter
umum adalah akupunktur medis yang hanya menangani sekitar 20 penyakit sesuai
kompetensi yang diberikan. Sementara akupunktur oleh dokter spesialis dikenal
dengan akupunktur medis.
Akupunktur medis, masih dijelaskan dr. Ainil, adalah ilmu akupunktur klasik
yang telah dipadukan ke dalam ilmu kedokteran modern. Menurut WHO,
hingga saat ini ada sekitar 28 penyakit yang terbukti dapat diatasi secara
efektif dengan akupunktur. Di antaranya sakit kepala, stroke, juga
depresi.
Meski ada pula penyakit, gejala, maupun kondisi yang efek terapeutik dari
akupunkturnya perlu dibuktikan lebih lanjut. Misalnya pada sakit akibat kanker,
diabetes mellitus, infertilitas perempuan, atau obesitas.
Tak berbeda jauh dengan pemahaman mengenai akupunktur di Indonesia,
masyarakat barat--khususnya Eropa--juga masih banyak meragukan keunggulan
akupunktur sebagai solusi pengobatan terpercaya.
Dr. Taz Bhatia, dokter spesialis
akupunktur dan profesor di Emory University, AS, mengatakan dalam mindbodygreen,
semasa studi kedokteran ia selalu diajarkan bahwa obat yang sesungguhnya adalah
yang lolos tes uji klinis dan memenuhi standar pengobatan. Padahal berdasarkan
apa yang ia lihat dan praktikkan, akupunktur juga bisa berefek sama.
"Apalagi akupunktur memiliki efek samping minimal dan tidak memerlukan
obat tambahan," ujarnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, Dr. Daniel Hsu menyebutkan
dalam salah satu esainya,
banyak orang mengesampingkan akupunktur karena rendahnya pengetahuan mengenai
cara kerja dan manfaatnya.
Cara Kerja Akupunktur
Menurut Dr. Hsu dan Dr. Taz, akupunktur merupakan bentuk terapi yang
mengandalkan pergerakan Chi (energi) dengan alat bantu jarum. Dijelaskan oleh
mereka, tubuh terdiri dari 12 saluran energi berbeda yang masing-masing
memiliki titik-titik unik (titik akupunktur) di permukaan kulit.
Titik akupunktur ini memiliki konsentrasi tinggi pada ujung saraf,
limfatik, dan kapiler, yang mampu memicu perubahan biokimia dan fisiologis
dalam tubuh. Ketika jarum dimasukkan ke titik akupunktur, reseptor sensorik
akan merangsang saraf dan memicu reaksi berantai.
Hasilnya, interaksi kompleks antara otak, hormon, dan kelenjar inilah yang
nantinya akan menjadi semacam pembangkit listrik, dan berfungsi mengatur
sejumlah proses tubuh. Salah satunya adalah pelepasan neurotransmitter dan
endorfin-- hormon alami penghilang rasa sakit.
Manfat Akupunktur
Dr. Hsu menyebutkan, endorfin yang berperan penting dalam sistem hormonal
efektif dalam mengobati sakit punggung, arthritis (radang sendi), PMS,
bahkan ketidaksuburan. Akupunktur juga digunakan untuk melepaskan
zat rileksasi tubuh dan mengatur serotonin yang memengaruhi emosi. Efek
fisiologis lainnya termasuk meningkat sirkulasi, mengurangi peradangan,
mengurangi kejang otot dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Dr. Taz juga merekomendasikan akupunktur untuk penderita migrain,
ketidakseimbangan hormon, serta masalah pencernaan. Berikut beberapa manfaat
akupunktur lainnya berdasar penelitian di antaranya sebagai berikut:
1. Menurunkan kadar kortisol--hormon stres pemicu
banyak penyakit kekinian seperti makan tidak teratur, kurang tidur, dan stres.
2. Meredakan nyeri pada pengobatan kanker payudara dan kanker prostat.
3. Menurunkan tekanan darah tinggi (belum lama ini diuji secara klinis menggunakan
terapi rutin elektroakupunktur).
4. Alternatif
kecantikan selain operasi plastik dan botox.
5. Efektif menurunkan berat badan.
6. Meredakan gatal akibat
eksim.
Sumber : https://beritagar.id/artikel/gaya-hidup