ANDA termasuk penderita sakit
mag? Tentu menyakitkan. Dan kondisi begini akan lebih menyakitkan bila tidak
dijaga dengan baik. Misalnya, penderita tetap bandel makan makanan yang pedas
dan masam. Kalua begitu, haruskah pengidap gastritis atau sakit mag menghindari
semua makanan pedas dan masam?.
Memang, jenis makanan itu semakin
meningkatkan jumlah asam di lambung. Karenanya, kebiasaan tersebut perlu
dikurangi. Kalua bisa konsumsi makanan pedas dan masam sama sekali dihindari. Soalnya,
sakit mag yang tak diperhatikan, bisa menjadi luka. Luka pada lambung dan usus
ini, dalam medis sering disebut sebagai ulkus peptikum.
Obat. Penyakit ini bisa
disebabkan oleh banyak hal. Selain makan yang kurang teratur, juga dari jenis
makanannya. “Makanan yang masam dan pedas lebih mudah menyebabkan terjadinya
ulkus peptikum ini,” jelas dr. Harun Al Rasyid SpB (K).
Bukan hanya itu. Ada juga
obat-obat yang bisa melukai lambung. Diantaranya kelompok NSAID (Non Steroid
Anti Inflamasi Drugs, obat anti radang non steroid). Dan aspirin merupakan
salah satu obat yang termasuk di dalamnya. Yakni, obat untuk sakit kepala. “Jadi,
bagi orang yang sakit mag, sebaiknya hindari mengonsumsi obat pereda nyeri dari
jenis tersebut,” papar staf medik Lab/SMF Ilmu Bedah FK Unair/RSUD dr Soetomo
itu.
Tapi, bila penderita kurang awas
dengan kesehatannya, luka lambung dan usus tersebut bisa bertambah parah. Luka atau
ulkus tadi akan makin dalam dan meluas. Akhirnya, bisa terjadi lubang. Ini karena
lapisan dilambung dan usus lebih tipis dan rentan terhadap luka.
Tanpa disadari luka di lambung
dan usus itu bisa robek, dan akhirnya lambung pun berlubang. Dampaknya, isi
usus akan keluar dari salurannya dan masuk ke rongga perut. Dan ini bisa
menimbulkan radang dan infeksi mendadak di rongga perut. “Dalam bedah disebut
akut abdomen,” jelas Harun.
Nah, kalua sudah begini jadi
susah kan. Terus apa ya yang bisa dilakukan? Dan apa kira-kira gejala lambung
yang luka terus bolong tadi? “Penderita merasakan nyeri perut hebat dan
mendadak,” terang spesialis bedah ini. Biasanya penderita ingat betul kapan
mulainya nyeri ini. Soalnya, rasa nyeri begitu hebatnya. Nyeri ini berlangsung
terus menerus. Dan setiap gerakan yang dilakukan penderita akan menambah rasa
nyeri. Tak jarang disertai mual dan muntah. Bahkan, dengan adanya lubang ini
bisa terjadi radang menyeluruh di lapisan perut. Hal ini dikenal dengan istilah
peritonitis.
Bedah. Untuk mengobati luka
lambung begini, biasanya disesuaikan dengan derajat keparahan. Bila luka
lambungnya tidak luas dan dalam, mungkin dengan obat masih bisa menolong.
Namun, jika dengan obat tidak
menolong, baru dilakukan pengobatan dengan tindakan. Yakni, bisa dengan
endoskopi maupun bedah. “Zaman dulu, hamper setiap tukak peptic diterapi dengan
pembedahan,” tutur Harun. Tapi, seiring kemajuan zama, operasi yang banyak
risikonya tidak lagi menjadi pilihan pertama. Dan satu tindakan yang telah
dikembangkan adalah endoskopi. Langkah ini dulu lebih dikenal sebagai alat diagnostic,
saat ini sudah bisa untuk terapi.
Namun tindakan bedah masih
mendapat peran. “Bahkan, peran bedah di sini sebagai life saving atau sang
penyelamat hidup,” tukasnya. Pengobatan dentan bedah akan dilakukana bila
terjadi penyulit. Seperti timbul perforasi (lubang), pendarahan hebat maupun
obstruksi (pembuntuan).
Selain itu, tindakan bedah perlu
dilakukan bisa penderta mengalami ulkus kronis. “Yakni, luka lambung maupun
usus yang tidak sembuh dengan obat minum maupun endoskopi,” tandasnya. (tha)
#tulisan
ini diketik ulang dari hasil kliping tahun 2003