Penyakit Parkinson mungkin taka
sing lagi. Kondisi begini sering dikaitkan dengan proses degenerative (penuaan)
yang menyerang saraf. Tandanya, pasien mengalami gangguan motorik. Akibatnya,
muncul tremor (gemetaran), keterbatasan gerak, kekakuan dan sikap tubuh yang
tidak nyaman.
“Data pasti tentang jumlah
penderita Parkinson disini memang belum lengkap. Namun, dalam evaluasi tiga
bulanan, ada 70 pasien berobat di poli saraf,” jelas dr. Paulus Sugianto SpS. Jadi,
lanjut dia, ada sekitar 300 pasien Parkinson setiap tahunnya. Bahkan tak
menutup kemungkinan jumlah pasien lebih banyak dari itu. Sebab, ada dua poli klinik
yang menangani penyakit ini di RSUD dr Soetomoe. Yakni, poliklinik saraf dan
poliklinik geriatric.
Yang jelas, belum ada obat yang
mampu menyembuhkan penyakit yang satu ini. “Obat yang diberikan berperan
menghambat perjalanan penyakit dan memperbaiki kualitas hidup si pasien,” papar
ketua panitia seminar A New Paradigm in The managemen of Parkinso’s Disease,
yang di gelar di JW Marriot Hotel beberapa waktu yang lalu.
Ditambakan spesialis saraf dari
RSUD dr Soetomo ini, yang paling sering dipakai adalah Levodopa. Ini merupakan
substitusi dopamin alami yang jumlahnya minim pada pengidap Parkinson.
Pada acara yang digelar atas
kerjasama Perdossi (Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia) cabang
Surabaya bersama Boehringer Ingelheim ini, diluncurkan obat Promipexole. Obat ini
memiliki mekanisme kerja yang berbeda dengan obat sebelumnya.
“Selain rangsangan reseptor dopamin,
pramipexole juga bersifat melindungi sel saraf yang masih hidup dan
membersihkan radikal bebas,” timpal Prof. dr. Aznan Lelo SpFK PhD, yang datang
khusus dari USU (Universitas Sumatra Utara).
Ditambahkan Prof. djoenaidi
Widjaja SpS (K), pemakaian pramipexole sangat disarankan bagi pengidap
Parkinson yang berusia kurang dari 50 tahun. “Pada kelompok ini sel saraf masih
banyak yang sehat. Pemberian levodopa seperlunya saja, bisa meracuni,”
terangnya. Yang jelas, begitu ada tanda gangguan motorik terapi mesti segera
dilakukan. Harapannya, masih sedikit sel saraf yang mati dan pengaruh pemakaian
levodopa jangka panjang bisa dihindari. (gam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar